Monday, April 13, 2015

KISAH SUKSES ANDI NATA DENGAN USAHA TERNAK KAMBING

KISAH SUKSES ANDI NATA DENGAN USAHA TERNAK KAMBING

Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mustahil bagi siapapun. Tidak peduli status pendidikan dan juga latar belakang keluarga. Menjadi pengusaha sukses adalah hak setiap manusia. Tak terkecuali bagi Andi Nata, pemuda yang lahir pada tanggal 7 Januari 1989, dan kuliah di jurusan teknik mesin Universita Indonesia.


BAGAIMANA AWAL MUDA ANDI NATA TERJUN KE DUNIA WIRAUSAHA

Andi Nata terjun ke dunia wirausaha dikarenakan membutuhkan biaya untuk merawat ayahnya yang kala itu sang ayah mengalami kecelakaann dan membutuhkan biaya pengobatan cukup besar mencapai Rp. 30 juta. Guna mencari biaya pengobatan, Andi mencari pekerjaan di sela waktu kuliahnya. Ia juga memberikan les tambahan kepada murid-murid SMA. Dari hasil kerjanya selama 3 bulan, Andi berhasil meraup penghasilan sebedar Rp. 12 juta, namun tetap saja uang tersebut belum cukup untuk membiayai pengobatan ayahnya. Ia pun terus mencari peluang usaha lain yang dapat mendatangkan pundi-pundi keuangan guna biaya pengobatan ayahnya.

Sikap Andi yang ramah, supel, mudah bergaul dengan berbagai kalangan membuat ia dapat berkenalan dengan seorang pengusaha ternak kambing asal jawa tengah. Andi pun mulai belajar seluk bisnis ternak kambing.

Andi Nata, terjun ke usaha ternak kambing ini pada tahun 2008 dengan modal hanya sekitar Rp. 8 juta yang ia dapatkan dari hasil pinjaman. Dengan modal tersebut, ia membeli 5 ekor kambing yang terdiri dari 4 kambing betina dan 1 kambing jantan. Guna memperlanjar usaha sekaligus menambah ilmu ternaknya, Andi Nata bekerja sama dengan peternak-peternak lain di wilayah garut, Cirebon, Wonosobo dan beberapa wilayah lain di pulau jawa.

Dalam menjalankan usahanya, tidaklah selalu mulus. Ada saja cobaan dan ujian bagi usahanya. Pada awal usahanya, banyak kambing mati tanpa sebab yang membuat Andi mengalami kerugian. Belum lagi beberapa rekan kerjanya yang menipunya. Namun Andi tidak patah semangat dan terus maju menjalankan usahanya. Sampai akhirnya ia mendapatkan pinjaman modal sebesar Rp. 80 juta, dan langsung membeli 100 ekor kambing. Dengan pengalaman yang telah didapat akhirnya ia bisa merawat dan menjalankan bisnis ternak kambing ini dengan baik.

Seiring berjalannya waktu, Andi pun melihat peluang usaha turunan dari bisnisnya saat ini. Ya, bisnis catering aqiqahan. Dengan menganalisa usaha catering aqiqah orang lain yang sudah berjalan, ia dapat memperkirakan omsetnya bisa mencapi ratusan juta rupiah. Apalagi jika kambing untuk aqiqahnya berasal dari ternak sendiri.

Walau tidak bisa memasak, akhirnya Andi mencoba peruntungan usaha catering aqiqah. Saat ini, Andi bisa menjual 100 ekor kambing dalam sebulan dengan omset mencapai ratusan juta rupiah. WOW. Satu ekor berharga 1 juta dan margin aqiqah itu 25 % lebih besar dibanding qurban.

Naluri bisnis yang kian terasah membuat Andi tidak cepas puas akan hasil dari bisnisnya yang sekarang berjalan. Ia terus mengembangkan bisnis turunan dari usahanya, yakni sate dan gulai. Bahkan saat ini Andi pun mencoba peruntungan usaha property dan usaha travel.
Sebuah kisah yang seharusnya dapat memotivasi kita semua dalam berusaha. Andi bisa, kita pun bisa. Semangat wirausaha !!

No comments:

Post a Comment