Kisah sukses dan Peluang usaha alat perlengkapan gunung

Adalah Peres
Ariranto Pangabean, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Peres, merupakan
satu orang yang tekun menggeluti bisnis peralatan gunung ini. Berawal dari hobi
mendaki gunung, ia bersama kakak dan teman2nya membuka usaha perlengkapan
gunung.
Bisnis modal nekat dan kerja keras
Terlahir
dari keluarga sederhana, dengan orang tua bekerja sebagai sopir angkot dan
penjual sayuran di seputaran wilayah rumah tinggalnya yakni di depok. Ia tetep
nekat membuka usaha perlengkapan gunung ini. Ia bersama kakaknya terus memutar
otak agar dapat menjalankan bisnis ini.
Kenekatan
itu terlihat saat ia mengajukan pinjaman ke Bank untuk menambah modal. Ia
mengajukan pinjaman sebesar 5 juta, namun yang dicairkan hanya 2,5 juta. "Dulu nyari modal
pinjam dari bank Rp5 juta, tapi yang cair cuma Rp2,5 juta," kenang Peres
kala berbincang dengan Okezone di salah satu outlet-nya cabang Depok, Jawa
Barat beberapa waktu lalu.
Ia juga menjual motor kesayangannya yakni sebuah vespa.
Dengan berbekal uang tersebut ia kemudian menyewa tempat berukuran 2x3 meter di
sekitar Universitas Pancasila. Uang sewa pada saat itu 6 juta per tahun. Dan
dengan bermodal minimal tersebut akhirnya dibukalah outlet pertama dengan nama
Lauser. Nama lauser tersebut diambil dari sebuah nama gunung di aceh dimana ia
dan kakaknya pernah mendaki.
Setelah menyewa tempat dan mengisinya dengan barang
perlengkapan gunungnya, timbul kembali tantangan yang tak kalah beratnya yakni
penjualan. Ia berpikir keras bagaimana agar produknya bisa terjual. Sempat
terlintas di benaknya untuk mempekerjakan seorang marketing, namun akhirnya
tidak direalisasikan mengingat kondisi keuangan yang serba terbatas. Jangankan
untuk memperkerjakan seorang marketing, sedangkan untuk menjaga outet saja
tidak sanggup membayar satpam. Outlet ia jaga secara bergantian dengan
kakaknya.
Akhirnya ia lalukan promosi secara sendiri, yang diawali
dengan membawa produknya ke teman-teman kuliah dan pecinta hobi panjang gunung.
Lambat laun outletnya mulai ramai dikunjungi pembeli dan hingga mencapai omset
10 – 15 juta per bulan. Sehingga pada tahun 2011, outlet yang semula ia sewa,
dipermanenkan menjadi outlet pertama Lauser. Keberhasilan ini tidak terlepas
dari keikutseraannya ikut dalam organisasi Ikatan Asosiasi Adventurer Indonesia,
organisasi para pengusaha dibidang jual beli peralatan outdoor.
Peres mengatakan bahwa pesanan peralatan perkengkapan gunung
mencapai puncaknya pada bulan juni dan desember, dimana saat tersebut adalah
masa libur dan banyak orang melakukan travelling panjat gunung dan kegiatan
outdoor lainnya.
Saat ini setidaknya ada 6 outlet baru yang tersebar di beberapa
wilayah, yakni Cibubur, Margonda, Ciputat, Kramat Jadi, dan kalimalang. Dengan
omset mencapai Rp. 150 juta per outlet, Peres kini memiliki sekitar 25 karyawan
di semua cabang miliknya. Ke depan ia berencana untuk memperluas outletnya
hingga wilayah jabodetabek.
Sebuah pencapaian yang luar biasa. Menjadikan motivasi bagi
anda yang ingin memulai usaha. Anda pasti bisa !!
Sukses buat kawan-kawan yang menyalurkan hobinya sebagai pebisnis Sewa Perlengkapan Alat Outdoor Salam Lestari
ReplyDelete