KISAH SUKSES HANNIFA DENGAN BONEKA “KIWARI”

Hannifa adalah sosok anak yang terbilang muda
untuk produk boneka yang pasarnya justru banyak bersaing dengan produk luar.
Boneka dengan label Kiwari ini patut diacungi jempol karena mampu beromset
puluhan juta dalam beberapa bulan. Hal ini disebabkan karena pangsa pasar awal
berdirinya usaha ini adalah korporasi atau perusahaan-perusahaan, tidak
langsung ke konsumen individu. Sebuah strategi yang menarik dan brilian.
“Untuk saat ini saya memang baru membuka order
boneka untuk perusahaan- perusahaan alias b to b” ujar Hannifa Fitria, Lulusa
Biologi ITB Angkatan 2004 ini selaku pemilik brand Kiwari, produsen asal
bandung.
Bagaimana awal mula ide bisnis ini sampai bisa sukses seperti sekarang
Ide memulai usaha ini adalah dari obrolan santai
dengan rekannya pada saat kuliah. Mereka ingin menciptakan produk-produk casual
yang sedang ngetren dan menjadi pembicaraan masyarakat. Modal yang dikeluarkan pun
nol. Mereka mengandalkan sumber daya manusia yakni tim produksi penjahit dari
daerah industry kaos kota Bandung yang hamper gulung tikar.
Usaha yang mayoritas produknya adalah boneka ini
memang mayoritas di produksi untuk pesanan perusahaan-perusahaan di wilayah
Bandung. Kiwari banyak mendapat pesanan dari perusahaan IT dan perusahaan lain
yang mayoritas bergerak di bidang game dan software lainnya. Kenapa bisa
begini? Ya, karena sebelumnya Hannifa pernah bekerja di perusahaan IT dan computer
di kotanya. Referensi dan hubungan baiknya yang membuat order terus bertambah.
“Di Bandung ini ada banyak perusahaan IT seperti
Agate Studia yang memproduksi game-game khusus smartphone. Nah ketika mereka
membuat proyek game, mereka akan order boneka karakter game tersebut kepada
kita, dan Kiwari membuatnya,” lanjut Hannifa sambil memperlihatkan contoh
bonekanya.
Untuk mempertahankan kualitas bonekanya agar mampu bersaing dengan competitor,
Hannifa selalu menekankan pada kualitas. Boneka kiwari mungkin sekilas mirip
dan sama dengan boneka lain di pasaran. Namun kalau dilihat lebih seksama, boneka
kiwari jahitan tangan kiwari lebih halus dan rapi. Kemudian dari segi bahan juga
berbeda, bahan dalam boneka diisi oleh silicon, buka busa seperti boneka
umumnya.
Hingga saat ini, Hannifa tidak memiliki rumah produksi sendiri, melainkan tetap bekerja sama dengan para pengrajin jahit. Hannifa tidak ingin usaha mereka bangkrut dan diambil olehnya, melainkan Hannifa ingin semua maju dan bekerja sama.
Hingga saat ini, Hannifa tidak memiliki rumah produksi sendiri, melainkan tetap bekerja sama dengan para pengrajin jahit. Hannifa tidak ingin usaha mereka bangkrut dan diambil olehnya, melainkan Hannifa ingin semua maju dan bekerja sama.
Bagaimana dengan omset yang didapat dari bisnis ini?
Menurut Hannifa, omset bisnisnya belumlah besar seperti yang dikira. Dalam sebulan rata-rata omset Kiwari mencapai Rp. 20 juta sampai Rp. 30 juta. Namun pernah pada juga mencapai Rp. 60 juta sebulan. Untuk harga boneka, Hannifa mematok kisaran harga Rp. 30 ribu dsampai Rp. 50 ribu per pcs. Bergantung dari tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Minimal pemesanan yakni 50 sampai 100 buah boneka dengan pengerjaan selama 2 minggu.
Menurut Hannifa, omset bisnisnya belumlah besar seperti yang dikira. Dalam sebulan rata-rata omset Kiwari mencapai Rp. 20 juta sampai Rp. 30 juta. Namun pernah pada juga mencapai Rp. 60 juta sebulan. Untuk harga boneka, Hannifa mematok kisaran harga Rp. 30 ribu dsampai Rp. 50 ribu per pcs. Bergantung dari tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Minimal pemesanan yakni 50 sampai 100 buah boneka dengan pengerjaan selama 2 minggu.
Untuk ke depannya, akan dilakukan juga penjualan langsung ke konsumen atau
individu-individu karena mulai banyak permintaan.
Sumber : the marketeers
Wynn Hotel Las Vegas and Encore - MapyRO
ReplyDeleteWynn Resort King Room. Wynn Tower 전라북도 출장마사지 Suite 경주 출장안마 King. Wynn Resort Two Queen pillow-top bed. The Wynn 경주 출장안마 Dream 아산 출장안마 Bed was designed for 광주 출장마사지 a 2-in-1, pillow-top Wynn